Senin, 08 Agustus 2011

Kumpulan Note dari Yohannes

Well..
Seperti yang pernah gue cerita sebelumnya di blog ini http://ceritaharian-sarahachilles.blogspot.com/2011/07/happy-blast-birthday-yo-d.html

Yohannes Agatha Engel.. Panggil aja "YO" deh ya, biar lebih akrab dan terkesan santai.. :)
He's a kind of good poem writer..
Gak percaya..??


Check this out.. 

Tak ada yang bisa
sabar sepertimu
Menghadapi aku
yang sibuk terlalu
Kau mampu menunggu
Di saat yang lain
pun pergi dariku
Kau sanggup bertahan
Di saat yang lain
berhenti berjalan
Bodohnya diriku
yang tak bisa peka
Ku yang tak memahami perasaanmu
Maafkanlah aku
yang tak pernah tahu
Kau mencintaiku sedalam samud'ra
Tak ada yang bisa sepertimu
Menyentuh lembut hasrat hatiku
                    YYAE-3 Agustus 2011
Dipersembahkan untuk semua orang yang pernah meninggalkan orang yang dia cintai hanya untuk berpaling dan mendua. Setelah dia berkelana, menempuh banyak perjalanan cinta dan berhenti di banyak halte rindu. Tanpa dia sadari bahwa yang paling baik dan yang paling setia adalah orang yang pernah ditinggalkannya itu. Cintai seseorang dengan hati dan pikiranmu, buat dia merasa bangga telah memilikimu dan buat dia percaya bahwa hanya kamu yang paling bisa memahaminya. Karena penyesalan itu adalah sia-sia dan tak akan ada artinya.


Itu salah satu hasil karya Yo yang baru kemarin di-tag ke facebook gue..
Jujur, gue emang bukan orang yang pandai mendalami makna dari sebuah puisi. Tapi, menurut gue, kata-katanya bagus.. :) dan di Facebook, setiap kali tulisan dia di post, yang like jumlahnya selalu lebih dari 10 orang.. Bisa jadi suka tulisannya, atau suka sama penulisnya..? who knows.. :p


oke..
Kita coba baca puisi nya yang lain.. here we go..

Biar malam kan berganti
Dan rembulan tak selalu ada
Aku tak pernah pejamkan mata
Sebelum menunggu lelahku tiba
Kadang hidup tak berarti
Penyesalan adalah akhirnya
Serumit aku menulis di bara
Lelahnya menunggu harapku nyata
Tak kan ku menyerah dan berhenti
Ini waktu terbaik untuk ku lalui
Tak kan ragu ku melangkah lagi
Mantapkan visi dan bangun percaya diri
Aku kuat karna-Mu, Tuhan
Aku tangguh bersama-Mu
Semua yang kucinta kan tinggalkan aku
Yang tersisa dari hidupku nanti
Hanyalah baik dan buruk tentang diriku
Bertabur pujian dan caci maki
Tak kan ku menyerah dan berhenti
Ini waktu terhebat untuk ku arungi
Tak kan resahku membunuh lagi
Baitan misi dan rajut asa sendiri
Aku kuat karna-Mu, Tuhan
Aku tangguh bersama-Mu
-YAE-31 Juli 2011

See..??
Bagus kan..?
Mungkin gue secara pribadi gak bisa mendalami makna puisi itu. Tapi, gue suka kata-kata yang sering kali menyentuh batin gue saat membacanya. Dan waktu itu di tulisan gue sebelumnya, gue bilang kalo pusinya hanya seputar cinta dan cinta. Ternyata, cinta disini bukan hanya cinta antara cewek dan cowok, tapi, bisa juga cinta orang tua ke anak, cinta manusia ke Tuhan..

Satu lagi nih note nya Yo yang dia tulis sehari sebelum dia ulang tahun.. Sama-sama kita baca yuk.. :)
One Day Before Tomorrow. 
-Hanya Renungan-
Mungkin aku dapat merangkai kata-kata indah dan bersahaja untuk seseorang atau siapapun yang menjadi inspirasiku.
 
Tapi jujur, aku tak bisa menulis puisi untuk diriku sendiri. Bahkan di saat menjelang hari bahagiaku. Aku tidak tahu mengapa. Setiap aku hendak menulis sebuah kata, maka kata yang lain seperti tersedak di pikiranku. Ibarat air yang tak mau mengalir karna terhalang bebatuan.

Aku coba lagi merangkai kata demi kata. Yang ada makin kebuntuan yang aku rasa. Why? I don't know.
Kuhela nafas, dan berharap ada kata ajaib yang mampir di benakku untuk mengawali penulisan kata ini. But, 1 second, 2 second, third second, ten minutes, fivety minuts, one hour, and... Aku hanya diam, tak mampu menulis.
Sudah berapa lama aku mematung disini, sambil mendengarkan lagu Shania Twain, From This Moment, yang aku dengar saat Training Management Level sore tadi di Kantor. Lagu ini begitu menarik, aku langsung mencarinya saat pulang tadi.

Aku bahkan tidak punya inspirasi untuk diriku sendiri. Ada yang bilang dalam Puisi itu ada teorinya, ada yang bertanya padaku tentang majas dalam puisi. Ada yang bilang kata-kata dalam puisiku terlalu berulang, seperti bukan puisi. Mungkin dia dan mereka benar, puisi itu harus ada teorinya.
Buatku puisi itu bebas, tak terikat ruang dan waktu apalagi teori. Puisi itu lahir dari saat kau membuka mata dan sampai kau menutup mata. Dari saat kau menghela nafas sampai kau menghembuskannya. Dari saat kau temukan sebuah inspirasi, sebuah moment, sebuah kata ajaib untuk memulainya, dan sebuah rasa yang tulus untuk merangkainya.
 
Itu puisi buatku, tak butuh sejuta teori untuk melahirkan puisi. Aku hanya butuh sentuhan magic di jemariku yang mengalirkan sinyal membakar otakku dan seluruh tubuhku akan bergetar saat menulisnya, lalu lahirlah sebuah kata. Kata untuk memulai puisi yang akan ku tulis. Mungkin bagi banyak orang ini berlebihan, tapi buatku ini berkurangan, karna puisiku miskin teori, hanya kaya perasaan. Itulah mengapa aku tak pernah tahu berapa banyak puisi sudah kugubah, berapa juta kata telah kurakit, aku tak pernah hafal apa yang sudah ku tulis, bahkan aku bisa lupa bahwa aku pernah menulis puisi seindah ini, itu, dan yang lalu. Yang aku tahu, puisi itu lahir dan biarkan dia bebas sebagaimana dia tercipta. So, ketika ada yang mengakui tulisan puisiku adalah hasil karyanya, aku tak pernah peduli. Just smile dan forget it, aku masih bisa menulis lagi bukan habis disitu. 
Kali ini satu kata pun tak terlahir, aku butuh satu kata saja untuk memulai puisi ini...-JeremiahB1608CFO-


Well..
Itulah beberapa hasil karya Yo yang sebenarnya buanyaaaaak banget tulisan yang udah dia buat..


Dan gue sengaja membuat tulisan ini sebagai bentuk terima kasih gue karena hampir selalu mendapatkan tulisan dia di Facebook.. 


Satu pesan gue buat dia adalah : Keep Writing.. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar