Minggu, 20 November 2011

Hari Ini, Gue Dapet Jawabannya!!

Akhirnya doa gue terjawab.
Penantian selama kurang lebih setahun membuahkan hasil.
Bukan hasil yang menyenangkan alias happy ending kayak yang ada di fairytale, yang gue sering denger dari jaman gue TK sampai SMP. Bahkan, sekarang, gue jadi hapal jalan cerita dari hampir semua fairytale itu.

Sad ending.
Itu sih yang pas menurut gue.
Lagi dan lagi,gue merasakan yang nama nya kepahitan cinta (cieee elah.. dramatis!)
By the way, itu sakit banget rasanya.

Well..
Jawaban itu gue dapatkan hari ini.
Yap, tepat hari ini.
Ketika semua yang gue harapkan bisa terwujud,  justru semua berbalik jadi petaka.
Ketika semua persiapan diri sudah gue lakukan, gue justru merasa jadi manusia paling bodoh di dunia, HARI INI!

Gue sebenarnya bete harus bilang ini berkali-kali.
Tapi, lagi-lagi, gue berharap waktu gak pernah mempertemukan gue dan lo, men!!
Perasaan sayang gue ke lo emang ga seluas samudera pasifik, tapi, gue punya rasa sayang ke lo.
Dan, sedihnya, lo gak menghargai itu.

Oke, lo bales sms gue dengan kalimat yang cukup membuat gue melayang sampai ke langit ketujuh.
Lo juga merespon baik saat gue mau curhat sama lo, lewat sms ataupun telepon.
Gue makin berharap, men!
Dan gue menggalau setiap sms gue gak dibales sama lo atau dibales tapi sangat singkat!
Itu menyakitkan.

Gue berharap. Berharap. Berharap. Sampai akhirnya gue terus bawa dalam doa.
Gue berdoa supaya kalo emang lo bukan yang terbaik buat gue, lo bisa hilang dari pikiran gue.
Ternyata, gue makin sering mikirin lo, justru.
Hhhhhh~
Gue jadi makin bingung sama yang namanya cinta..

Well, kejadian apa sih yang akhirnya membuat gue merasa bahwa jawaban dari doa gue terhadap lo terjawab?
Sikap lo, men!
Lo bersikap seolah-olah gue TEMAN BIASA lo.
Lo manggil gue dengan sebutan "lu-gue".
Ehem.. yang kita sama-sama tahu (bahkan beberapa temen gue juga baca sms lo ke gue dan gue ke lo), kita lebih sering komunikasi dengan panggilan "aku-kamu".

Gue gak mau ambil pusing.
Lo mau pake "lu-gue", gue ladenin.
Mau pake "aku-kamu", sah-sah aja.
Tapi, gak cuma soal panggilan lho..
Lo cuek abis sama gue.
Di depan temen-temen lo, lo anggep gue apa, hah?!!?
Gue merasakan sikap lo yang beda saat gue sama lo bukan lagi sama temen kita masing-masing.
Sikap yang berbeda, sikap yang bikin hati gue adem, yang gue rasain saat gue dan lo lagi ada sama orang tua kita. Meeeeeen, lo beda banget!!!!

Gue pun mulai menggalau.
Itu membosankan! Mem-BETE-kan (apaaa sih..?!!)! and totally drives me crazy!
Akhirnya, secara gak sengaja gue curhat sama temen gue. Temen dari kecil. Seorang cowo.
Dia pendengar yang baik, menurut gue.
Akhirnya, dia memberi tanggapan. Cuma 1 kalimat
"SEKARANG, GANTIAN! LO YANG CUEKIN DIA. LIAT RESPON DIA. KALO DIA BIASA-BIASA AJA, YA RESIKO. BERANI JATUH CINTA BERARTI SIAP SAKIT HATI. "
Gue speechless. Soalnya, selama ini, kalo gue curhat, saran yg gue dapet cuma seputar "yaudah, sabar aja", "mungkin cuma perasaan lo aja", atau yang paling ngeselin "tetep semangat ya.."
WOI! gue bukan lagi tanding yang perlu teriakan semangat!
Gue lagi galau, bete, sedih, dan semua kawan-kawannya lah.
Dan gue butuh tempat untuk numpahin semua nya.

Saat gue coba meyakinkan temen gue itu kalo dia bisa sangat perhatian sama gue dan sebagainya, lagi-lagi, dengan santai dia jawab
"LO NYA SIH NGAREPIN TERUS! LO MESTI MAJU, CUY! BUAT APA BERHARAP KALO JUSTRU NYIKSA LO SENDIRI?!!?"
jleb!
Itu nusuk banget lho.
Dan emang bener sih, sepertinya gue mesti maju! Gak boleh diam di tempat.
Maju untuk lupain dia. Buka hati dan perasaan gue buat seseorang yang bisa terima gue apa adanya.
Bener juga kata sohib gue.
Beruntung, Tuhan membuat gue bisa temenan sama dia. Temen dari kecil, malahan.

Nah, sekarang..
Setelah gue membuang air mata gue selama kira-kira 30 menit.
Setelah gue juga melamun di sepanjang perjalanan pulang, untung aja gue selamat sentosa sampe rumah.
Gue udah memutuskan bahwa gue harus MOVE ON!!!!

Rasa lelah gue terus-terusan ngarep sama dia bikin gue tersiksa.
Secara batin dan juga fisik.
Gue jadi suka nangis, dan hal itu gak baik, menurut gue.

Oke, sekarang buat seseorang-yang-aku-maksud-di-tulisan-ini ,
gue terima kasih lo udah sempet ngasih warna di hidup gue.
merah, biru, kuning, jingga, dan sebagainya, sampai warna hitam pernah lo torehkan di hidup gue.
gue bukan untuk lo, lo juga bukan untuk gue.
gue gak mau siksa diri dan hidup gue sendiri.
Pasti susah buat lupain lo.
But, I'll always try!

Semoga, keputusan gue ini benar.
Berkati aku, Tuhan..

regards,
aku 
(yang patah hatinya)

Selasa, 15 November 2011

KAMU

Mengagumi mu mungkin menjadi satu hal yang tak pernah kusangka sebelumnya.
Aku mengenal mu tanpa disengaja. Pertemuan kita dirancang olehNya.
DIA yang pada akhirnya membuat aku dan kamu menjadi teman. 


Kamu bukanlah seorang lelaki yang setiap hari menggunakan mobil mahal untuk bepergian.
Bukan juga sosok yang memiliki wajah setara dengan aktor di Hollywood.
Pakaian yang kamu kenakan sehari-hari juga bukan pakaian mahal rancangan desainer ternama.


Lalu, apa yang membuat ku mengagumi mu?


Jawabannya hanya satu : kesederhanaan mu.
Pembawaan mu yang selalu hangat dan santai menyihir mata dan hatiku. 
Lalu.. Sikap mu yang dewasa dan bijaksana semakin membuat ku merasa semakin bersyukur bisa mengenalmu.


Kamu..
Aku mengagumi mu.
Tapi, kamu adalah mimpi di siang bolong ku.

Ya, mimpi di siang bolong. Bagaikan seseorang yang hanya bisa bermimpi dan berandai-andai, itulah aku.
Kamu terlalu sulit untuk diraih.
Terlalu rumit untuk dipahami.
Kamu misteri yang belum aku pecahkan. Kekasih yang tak pernah kumiliki.

Meratapi kesedihan ku, bukanlah jalan terbaik.
Bukan juga hal yang harus aku lakukan.
MOVE ON!
Itu yang harus aku lakukan.


MOVE ON memiliki arti banyak. Setidaknya, ada dua arti yang menurut ku pas untuk menggambarkan perasaan ku saat ini.
Pilihan pertama ; aku terus berusaha memahami mu. Membuat mu menyayangi ku sama seperti yang aku lakukan padamu.
Atau..
Pilihan kedua ; melupakan mu. Sederhana. Namun, aku yakin itu tidak mudah.


Ah, aku dilema. Dan aku benci akan hal itu.
Aku berada di pilihan sulit. Sangat sulit dan perlu pertimbangan yang matang.
Namun, aku sadar, aku harus tetap memilih.


Aku belum menentukan pilihan.
Akan terus maju atau justru mundur?
Entahlah!


KAMU..
Aku akan terus mengagumi mu.
Mesikpun kamu hanya mimpi di siang bolong bagi ku.
Misteri paling sulit yang aku ketahui.
Lebih sulit dari kalkulus, statistik, dan aljabar.


Aku ingin kamu tahu.
Aku diam, bukan berarti aku tidak peduli.
Aku disini mengagumi mu. Kamu sosok yang menghiasi hatiku.
Meskipun, lagi-lagi, kamu hanyalah mimpi di siang bolong bagi ku..