Jumat, 02 Maret 2012

Ya! Aku (mencoba) Bahagia :)

Bosan sebenarnya aku untuk menulis tentang dirinya.
Tidak memberikan kepastian untuk perasaan ku padanya. Aku membatin, "oh, jadi begini rasanya 'digantung'..?"

Sebagai manusia yang percaya bahwa semua terjadi atas kehendakNya, aku berdoa supaya ada kejelasan antara aku dan dia. Aku bosan menunggu sesuatu yang tak pasti. Tunjukkan aku jalan ya Tuhan jika ia yang terbaik untukku. Namun, jika bukan, biarlah aku bisa melupakannya tanpa harus membencinya.

Tuhan pun mendengar doaku. Aku akhirnya tahu bahwa semua hanya harapan palsu. Sedih memang. Ingin rasanya aku marah. Tapi, aku tak kuasa. Siapa aku, bisa memarahi nya atas rasa kesal ini? Hei! Aku bukan siapa-siapa nya. Hanya seorang perempuan yang menaruh harap pada seorang lelaki, namun semuanya sirna karena sang lelaki telah pindah ke lain hati.

Tidak pernah aku diperlakukan seperti ini. "Digantung" selama hampir satu tahun. Tak pernah ada kejelasan status. Aku mau memberi perhatian lebih, takut kalau dikira agresif. Cuek-cuek saja, dia pun bertanya dan agak curiga. Serba salah, bukan?

Desember, 2011.
Aku pun akhirnya tahu bahwa ia kini sudah tak lagi sendiri. Sudah menemukan seseorang yang menurutnya paling cantik di dunia ini. Aku tidak tahu kapan mereka saling penjajakan, lalu mulai dekat dan saling memberi perhatian. Aku pun berasumsi, bahwa selama aku "digantung', ia juga dekat dengan perempuan ini.

Tak tahan rasanya melihat update status facebook milik lelaki ini di home facebook ku. Semuanya tentang rasa kangen dan cinta nya pada sang pujaan hati, yang katanya sudah membuat dunia nya lebih berwarna. Ada rasa cemburu yang seringkali membakar hati ku saat membaca dan melihat semua itu.
Aku pun sampai pada titik kekesalan yang jika diukur dengan termometer, mungkin sudah mencapai angka 100 derajat Celcius. Aku akhirnya me-remove dia dari daftar teman di Facebook. Dan sepertinya, ia sudah mengetahui hal tersebut.

Meksipun kesal dan emosi sudah mencaoai ubun-ubun, di sisi lain aku coba memandang hal ini sebagai sebuah pembelajaraan berharga tentang perasaaan. Tak boleh aku terlalu berharap pada seseorang untuk membalas cintaku. Lalu, Tuhan pasti punya rencana indah. Lewat kejadian ini, aku menyimpulkan, dia bukanlah yang terbaik untukku. Aku pun bukan yang terbaik untuknya. Jadi, lebih baik menjadi teman saja.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk seseorang yang disana..
Kita mungkin tidak bisa jadi satu.
Kita lebih baik berteman.
Tapi, jauh di dalam hati, aku masih sayang sama kamu.

"... Never mind I'll find someone like you.. I wish nothing but the best for you.. Don't forget me, I beg.." (Adele - Someone Like You)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar