Rabu, 03 Oktober 2012

52 tahun Mengarungi Samudera Kehidupan

3 Oktober 2012

Pagi ini, saat aku membuka mata, yang pertama terlintas di pikiran adalah "Hari ini bokap ulang tahun!"
Aku pun beranjak dari tempat tidur dan membangunkan Ibu serta adik yang masih terlelap. Dengan penuh semangat aku mengatakan pada mereka "Ayoooo telpon Bapak! kan hari ini Bapak ultah!!!"

Mereka pun bangun dan kami bertiga sama-sama menuju pesawat telepon. Ibu angkat gagang telepon dan menekan nomor handphone Bapak.

"Halo" kata suara di seberang, yaitu Bapak.

"Pak.. selamat ulang tahun yaaa.." kata Ibu ku dengan setengah berteriak. Penuh semangat dan kegembiraan.

Aku dan adikku yang ada di belakang Ibu ikut berteriak untuk mengucapkan "Selamat ulang tahun, Paaaaak!". Lalu, Ibu memberi kesempatan kepada kami berdua untuk berbicara langsung pada Bapak. Senang rasanya mendengar suara Bapak di telepon dan bisa memberikan ucapan selamat atas bertambahnya usia Bapak.

---------------------------------------------------------------------------------------------

sumber gambar : www.flickr.com
Ya.. Hari ini Bapak berulang tahun yang ke-52.
52 tahun mengarungi samudera kehidupan yang penuh lika-liku. Ada sukacita yang membuat Bapak merasa beliau adalah ayah sekaligus suami paling bahagia di dunia ini. Namun, tak jarang, badai menghampiri Bapak. Membuat Bapak harus berusaha tetap survive untuk melewatinya. Melewati badai agar nantinya kembali bisa melihat cerahnya kehidupan. Karena, beliau percaya bahwa badai pasti berlalu.

Bapak adalah sosok yang keras, tapi juga humoris. Seringkali, ketika ada di rumah, Bapak bercanda dengan kami semua (Ibu, aku, dan adik). Tak jarang, kami habiskan waktu dengan mengobrol sambil menikmati secangkir teh manis hangat di meja makan. Namun, ya, Bapak orang yang cukup keras. Ketika beliau mengatakan "A", maka haruslah "A". Mengajarkan kami (aku dan adik)untuk tetap teguh memegang prinsip dan bertanggung jawab terhadap pilihan yang kami pilih.

Pekerjaan Bapak saat ini menuntutnya hanya bisa pulang di hari Minggu saja. Kemudian, di Senin pagi harus bekerja lagi, meninggalkan rumah selama 6 hari. Namun, lewat pekerjaan yang dijalani Bapak saat ini, beliau mengajarkan aku untuk terus berusaha keras. Serius dalam menjalani kuliah agar bisa lulus menjadi sarjana tepat waktu dan mengejar karir. Bapak juga mengajarkan pada aku dan adik mengenai kesederhanaan dan tidak memboroskan uang untuk sesuatu yang hanya menjadi keinginan bukan keperluan.

52 tahun sudah Bapak merasakan manis dan pahit kehidupan. Selama itu pula, Bapak terus belajar. Belajar untuk semakin memperbaiki dan mendewasakan diri. Bapak pun terus berusaha sampai detik ini untuk menjalankan tugas tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dan suami bagi keluarga ini.

sumber : www.google.com
Terima kasih, Tuhan Yesus untuk satu tahun lagi usia yang Kau tambahkan untuk Bapak.Terima kasih karena Kau terus pimpin, lindungi, dan berkati Bapak. Terima kasih karena Kau berikan sosok yang begitu keras, namun humoris dalam keluarga ini. 
Bapak.. selamat ulang tahun. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan semakin sukses. Bukan hadiah mahal yang bisa aku berikan. Hanya lewat doa dan tulisan ini semua harapan untuk Bapak aku ucapkan. Terima kasih untuk kasih sayang, nasihat, dan pelajaran kehidupan yang Bapak ajarkan untukku. Aku, Ibu, dan Adik sangaaaaaaat menyangi Bapak :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar