Senin, 05 Agustus 2013

This is the Time!

Minggu, 4 Agustus 2013.
Aku menerima beberapa pesan lewat sms maupun BBM mengenai suatu informasi terkini. Tentang seseorang. Seseorang yang sudah aku kagumi, bahkan aku cintai selama hampir 3 tahun. Seseorang yang membuatku termotivasi untuk hadir di kampus, meskipun tak banyak kegiatan untuk dijalani. Seseorang yang bisa membuatku tersenyum malu ketika membaca isi pesan singkatnya di handphone ku. Seseorang yang berinisial "E".

Ah..
Tapi, informasi terkini tentangnya ternyata membuatku berderai air mata. Tak percaya dengan seluruh isi pesan tersebut, aku pun memberanikan diri untuk membuka Facebook. Ternyata... benar! Ia kini tak lagi sendiri. Sudah ada seorang perempuan manis yang mengisi hatinya. It's such a painful thing, for sure. Jelas saja, siapa yang tidak sedih ketika mengetahui sosok yang didambakan justru sudah bersama orang lain. Lebih menyedihkan lagi karena perempuan ini adalah salah satu temanku. Teman yang cukup akrab dan dekat.

Kondisi ku pun carut marut. Liburan bersama keluarga besar ku rasanya super kacau. Aku bahkan sama sekali tak menikmati makan siang yang saat itu sudah ada di hadapanku. Aku hanya ingin sendiri. Diam dan menangis. Tapi... aku tahan semua kesedihan itu sampai sangat dalam. Aku tak ingin keluarga besarku menyadari ada sesuatu yang salah padaku. Sehingga, ku tutupi semuanya.

Menit berganti menit, jam berganti jam. Waktu terus berjalan. Aku pun perlahan mampu menghilangkan kesedihan itu. Membuatku bisa kembali tersenyum walaupun sedikit. Beberapa kawan menghiburku lewat BBM. Itu sudah cukup. Setidaknya, aku kembali mendapatkan motivasi untuk tetap menjalankan semuanya dengan maksimal. Life must go on.

So...
Tak dapat ku pungkiri, kenyataan itu memang menyakitkan. Tapi, ku coba maknai kejadian ini dengan positif. Aku mencoba memaknainya sebagai jawaban atas doa ku selama ini. Aku yakini bahwa ini adalah cara terbaik untuk aku bisa melupakan dirinya dan kembali melanjutkan hidupku dengan normal. Lagipula, setiap orang memang berhak untuk dicintai dan mencintai, bukan?

Selamat untuk dirinya :)

2 komentar:

  1. ya, lebih baik melanjutkan hidup dengan orang yang benar-benar mencintai lo sar. cheer up lah!

    BalasHapus